Duta Radio – Kanopi Gedung ATR/BPN Kantor Pertanahan ( Kantah ) Kabupaten Bangka Barat roboh dilanda angin kencang.
Hujan dan angin kencang pada Sabtu malam ( 20/01/2018 ) mengakibatkan kanopi gedung yang masih dalam tahap pengerjaan tersebut roboh terhempas ke tanah.
Pantauan Radio Duta, Minggu pagi ( 21/01/2018 ), kanopi gedung BPN masih tergeletak di tanah di depan pintu masuk gedung. Hanya ada dua penjaga gedung yang terlihat duduk – duduk di dalam gedung tersebut.
Rizal, salah seoarang penjaga gedung BPN mengatakan kejadiannya Sabtu malam selepas maghrib. Pada waktu kejadian, Rizal sedang berada di dalam gedung.
” Penyebabnya angin. Tadi malam kan hujan dan angin kencang. Kejadiannya selepas maghrib. Akan kita betulkan lah, ” ujar Rizal saat ditemui Radio Duta di gedung BPN, Minggu ( 21/01/2018 ) sekira pukul 10:00 wib.
Senada dengan Rizal, Khaidir yang rumahnya tidak jauh dari gedung tersebut mengatakan, dirinya mendengar suara keras seperti ada yang roboh sekitar jam 19:00 sebelum azan Isya’ saat sedang hujan dan angin kencang.
” Suaranya cukup keras. Saya keluar dan melihat ke depan ( lapangan atletik Pemda Babar, red ), karena saya pikir bangunan di depan itu yang roboh. Ternyata nggak ada yang roboh, jadi saya masuk lagi kerumah,” ujar Khaidir.
Robohnya kanopi gedung BPN disadari Khaidir setelah bangun pagi hari. Ketika melihat ke arah gedung BPN, ternyata terasnya sudah roboh.
” Pas bangun pagi, saya nggak sengaja melihat ke arah gedung baru. Ternyata terasnya sudah roboh. Ternyata suara ada yang roboh tadi malam suara dari gedung baru,” kata Khaidir.
Direktur Cabang PT. Tapak Tujuh, Doni mengatakan penyebab robohnya kanopi gedung BPN tersebut karena angin kencang. Dia mengatakan tidak ada masalah dengan konstruksi karena sudah sesuai gambar ( RAB, red ). Kejadian tersebut menurut dia disebabkan faktor alam yang diluar dugaan.
“ Ya angin penyebabnya. Ini diluar dugaan. Konstruksinya tidak ada masalah. Sudah kita bangun sesuai gambar. Dan sekarang ini mau kita perbaiki, ganti konstruksi karena ada beberapa material yang tidak bisa dipakai lagi. Akan kita antisipasi dan ambil langkah – langkah gimana baiknya agar nggak roboh lagi,” jelas Doni saat ditemui di gedung BPN, Minggu ( 21/01/2018 ) sore.
Di lain pihak, Kepala Kantor BPN Bangka Barat, Agus Sutrisno mengatakan pihaknya tidak bisa menjelaskan terkait ambruknya kanopi gedung BPN tersebut karena belum menjadi Kantor BPN Bangka Barat dan belum ada Penyerahan Sementara Pekerjaan atau PHO (Provisional Hand Over). Namun dia tidak menampik ambruknya kanopi gedung tersebut karena diterjang angin kencang pada Sabtu malam.
” Jadi kami tidak tahu ini nanti seperti apa, yang pasti kami tidak akan terima kalau kondisinya seperti ini, saya akan terima sesuai perencanaannya,” ujar Agus Sutrisno kepada awak media di gedung BPN Bangka Barat, Minggu (21/01/2018) sore.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kontrak pengerjaan gedung tersebut belum berakhir. Kontrak kerja gedung yang mulai dikerjakan pada bulan Mei 2017 tersebut berakhir pada akhir Januari 2018.
Pembangunan gedung BPN Bangka Barat dengan nilai kontrak Rp. 3,2 milyar tersebut, menurut Agus Sutrisno sudah dilengkapi dengan semua komponen baik dari perencanaan, maupun pengawasan.
” Ya saya kita kan ada komponennya, jadi, pengawas ada, perencanaan sudah dibuat dari awal, terus pengawas dari Jelma ( CV. Jelma ) dari luar ya, terus pengawas dari dalam, dari kita, dari PU ada,” tukas dia. ( SK )