Muntok — Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Sejiran Setason, dr. Hendra mengatakan, untuk tahap awal vaksinasi Sinovac di Bangka Barat difokuskan kepada tenaga kesehatan.
Tahapan selanjutnya, Pegawai Negeri Sipil ( PNS ), TNI, Polri dan lain – lain. Baru lah setelah itu, vaksinasi diberikan kepada masyarakat.
” Jadi kita bagi tiga tahapan. Tahap pertama ini baru untuk tenaga kesehatan, tahap berikutnya baru untuk pelayan publik, PNS, TNI, Polri dan lain – lain, berikutnya baru tahap masyarakat umum,” jelas dr. Hendra, Selasa ( 26/1/2021 ).
Untuk masyarakat umum kata Hendra, tidak semuanya bisa disuntik vaksin Sinovac, karena usianya dibatasi dari 18 hingga 59 tahun.
Target yang harus dicapai agar laju pandemi Covid – 19 bisa ditekan adalah 75 persen masyarakat Bangka Barat harus divaksin. Menurut dr. Hendra, bila hal itu bisa dilaksanakan, maka penularan virus Corona bisa ditahan karena para penerima vaksin sudah diberi kekebalan.
” Orang yang sudah divaksin masih bisa kena, tapi dia sudah kebal. Tapi dia masih bisa menularkannya kepada orang lain. Targetnya 75 persen masyarakat harus divaksin. Kalau semua sudah tercapai, kita nggak apa – apa lagi melepas masker,” jelas dia.
Mengenai efek samping vaksin Sinovac, Hendra menyebut hingga saat ini di Bangka Belitung belum ada laporan. Tapi dia mengakui, setiap penyuntikan obat pada prinsipnya bisa menimbulkan efek samping.
” Pada prinsipnya setiap penyuntikan obat bisa terjadi efek samping, tapi kita sudah mengantisipasi ya, jadi kita sudah menyiapkan obat – obatan antisipasi alergi besok pada saat penyuntikan Forkopimda dan pejabat publik dan nanti untuk tenaga medis juga kita siapkan,” tutupnya. ( SK )