Satgas Covid Babar Sedang Berupaya Lepas dari Level 4

HEADLINE, KESEHATAN292 Dilihat

Muntok — Ketua Satgas Penanganan Covid – 19 Bangka Barat, Sidarta Gautama menggelar rapat dengan para camat dan kepala Puskesmas dari enam kecamatan di Ruang Pusdalops Covid-19, Kantor Bupati, Kamis ( 29/7 ).

Hal itu dilakukan dalam upaya Kabupaten Bangka Barat agar bisa segera melepaskan diri dari PPKM level 4 yang saat ini masih berlangsung.

Menurut Sidarta, ada 4 hal yang dibahas dan telah sepakati dalam rapat tersebut.

” Pertama, meningkatkan kegiatan tracking dan tracing kita. Karena itu adalah salah satu syarat yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat untuk dimaksimalkan supaya kita bisa segera keluar dari level 4,” jelas Sidarta usai rapat di Kantor Bupati, Kamis ( 29/7 ).

Kedua, kepatuhan masyarakat terhadap pengaturan – pengaturan yang sudah dituangkan di dalam SK Penetapan Bupati Bangka Barat yang juga menjadi syarat untuk keluar dari level 4.

Ketiga, penambahan BOR untuk rawat inap, isolasi pasien positif di RSUD Sejiran Setason.

” Dan tadi malam sudah juga kita rapatkan dengan Pak Wakil Bupati bersama Direktur RSUD Sejiran Setason untuk upaya yang harus dilakukan meningkatkan BOR dan ikutannya. Artinya kalau kita tingkatkan BOR tentu kita juga harus meningkatkan peralatannya, nakesnya dan segala macam,” kata Sidarta.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan rekruitmen 30 tenaga kesehatan khusus untuk menangani pasien terkonfirmasi positif Covid – 19.

Dan terakhir, pihaknya akan melakukan pemantauan berjenjang terkait data – data sebaran penularan Covid – 19, mulai dari desa laporan kepada camat selaku Kepala Satgas Kecamatan kepada Kasatgas Kabupaten. Tujuannya, agar letak peningkatan kasus Corona yang signifikan di beberapa wilayah sampai ke level RT/RW bisa diketahui dengan mudah.

Dengan begitu menurut dia langkah – langkah bisa segera diambil ketika hal itu sudah diketahui. Kasus PPKM mikro yang pernah terjadi di Dusun VI Pait Jaya menurut Sidarta disebabkan kasus yang ada tidak terlaporkan dengan baik.

” Tapi kalau trend-nya sudah kita tangkap jauh hari sebelum itu mungkin tidak perlu dilakukan lockdown di Pait. Artinya segera kita lakukan upaya – upaya tertentu untuk mengatasi itu sehingga dia tidak terlanjur menyebar kemana – mana,” tukas dia.

” Karena itu kita kumpulkan para camat dan kepala Puskesmas karena mereka langsung bersama – sama kepala desa dan lurah di lapangan yang langsung tahu persis persebaran Covid yang ada di wilayahnya masing – masing,” imbuh Sidarta. ( SK )

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *