Polemik KIP Desa Belo Laut, Ini Saran dan Usul Kajari Babar, Helena Octavianne

Muntok — Munculnya polemik pro dan kontra di kalangan masyarakat Desa Belo Laut menyikapi Kapal Isap Produksi ( KIP ) yang beroperasi di perairan mereka, bahkan hingga memicu unjuk rasa di Kantor DPRD menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Barat, Helena Octavianne, S.H., M.H.

Helena pun tergerak untuk memberikan saran dan masukan guna mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

“Saya sih mengharapkan masyarakat kalau bisa duduk tenang bersama – sama, kita mencari apa sih permasalahannya? karena semua itu pasti ada solusinya,” ujar Helena di kantornya, Kamis ( 3/12/2020 ).

Menurut Kajari, tidak mungkin KIP beroperasi tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Dia menyarankan agar PT. Timah dan mitra, paling utama harus memberikan bantuan fasillitas umum dan fasilitas sosial untuk wilayah sekitar, bisa dalam bentuk sumbangan, tapi dengan laporan yang transparan agar semua masyarakat dapat merasakan serta mengetahui manfaatnya.

Dikatakan Helena, dirinya kurang setuju bila bantuan tersebut diberikan dalam bentuk uang kepada masyarakat karena dapat menimbulkan permasalahan dan memicu pertikaian.

“Alangkah baiknya bentuk bantuan itu bisa dalam bentuk perbaikan jalan, kalau jalan udah baik kan ekonomi meningkat, mau jualan mau sekolah segala macam kita jalan yang rapi bagus semuanya jadi mudah. Tapi kalau misalnya dalam bentuk uang mungkin dirasakan hanya untuk segelintir orang, takutnya seperti itu,” tukas dia.

Helena menyarankan agar semua pihak bisa duduk bersama untuk bermusyawarah guna mencari jalan terbaik. Dia yakin, ada kesalahpahaman dalam permasalahan ini sehingga memicu unjuk rasa.

” Ya makanya menurut saya kita harus duduk bareng, masyarakat Indonesia ini kan sebenarnya musyawarah untuk mufakat, ini pasti ada misscomunication lah. Saya rasa ada salah paham diantara mereka sehingga menyebabkan adanya demo tersebut,” kata Helena.

“Coba nanti kita tindaklanjuti juga. Kami akan menurunkan juga tim intelejen kami untuk mencari tahu apa sih permasalahan di dalam lapangan seperti itu. Kalau kami Kejaksaan siap mendampingi,” sambungnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *