Novel ” Mengejar Jodoh ” Lia Shine Mengajak Para Jomblo Merenungi Kisah Cintanya Sendiri

HEADLINE, RAGAM700 Dilihat

Membaca novel ” Mengejar Jodoh ” karya Lia Shine seperti membaca kisah cinta diri sendiri. Jika pembacanya termasuk salah satu dari jutaan orang di dunia ini yang belum juga menemukan jodohnya, mungkin hal itulah yang akan dirasakan saat membaca novel ini.

Perasaan pengen menikah juga ketika melihat orang lain menikah, mengkhayal punya pasangan ketika melihat orang lain bergandengan mesra, dan hal – hal kecil yang bisa menggiring pikiran para jomblo ke area menyeramkan itu.

Dan yang lebih menyeramkan lagi, ketika pertanyaan ” horor” seperti yang di tulis Lia dengan gaya lucu dan bisa membuat pembacanya, khususnya para jomblo tertawa, ” kapan menikah? ” , tersaji dengan wajar namun cukup menggelitik.

Di novelnya yang ketiga ini, Lia Shine mengangkat kisah yang sangat realistis. Kisah ini seolah kehidupan nyata yang ditulis menjadi sebuah buku, karena sejarah cinta model begini pastilah banyak tercatat pada kitab – kitab kisah cinta sepanjang masa, namun jarang ditulis menjadi sebuah novel.

Lia tanpa sengaja membawa para jomblo menjadi tokoh – tokoh utama dalam cerita ini, menjadi Flowrin, Farez atau Adri, membawa para jomblo berselancar dalam cerita, lalu berhenti sejenak mencerna sajian Lia sambil merenungi nasib kisah cintanya sendiri.

Kelebihan Lia dalam bertutur dengan bahasa yang cukup kreatif serta dialog yang luwes cukup mampu membuat pembaca betah menelusuri halaman demi halaman novel ini. Bagi yang peka dan sensitif tentu akan baper sendiri dan dapat ikut merasakan kegalauan Flowrin.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, novel ” Mengejar Jodoh ” patut di baca para jomblo yang masih galau mencari pasangan, agar dapat menghibur diri sendiri sekaligus tetap optimis bahwa suatu saat dirinya akan menemukan orang yang tepat untuk teman hidupnya, walaupun ” pada akhirnya, semua petuah orang tentang jodoh, akan kalah dengan ketentuan Tuhan ” tanpa perduli happy ending atau bad ending.

Buat para penggiat literasi, memiliki novel ini hukumnya wajib sebagai bentuk apresiasi terhadap Lia Shine yang terus bergerak membangunkan dunia sastra di Bangka Belitung.

Penulis : Chamcie Abiem

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *