Melati Erzaldi, Kanker Serviks Bukan Penyakit Kelamin

Duta Radio –  Jumlah penderita kanker serviks, menurut data bisa ditekan.  Dari tahun 2015, 2016 dan 2017  jumlah tersebut terus mengalami penurunan.

Hal itu dikatakan Melati Erzaldi saat memberikan sambutannya pada acara  Talk Show IIKT ( Ikatan Istri Karyawan Timah ) Peduli Kanker Serviks Dan Kesehatan Reproduksi di Gedung Majapahit Unmet Muntok, Kamis  ( 21/12/2017 ) pagi.

” Pada tahun 2015 itu data yang saya dapat penderita kanker servik berjumlah 50 di seluruh Bangka Belitung dan tahun 2016 itu berjumlah 42. Itu artinya ada penurunan,” ujar Melati Erzaldi,

Lebih lanjut, istri Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan ini mengatakan, pencegahan kankers serviks dapat  dimulai dari pengetahuan  tentang kanker serviks itu sendiri. Dia juga menegaskan,  kanker serviks bukan penyakit kelamin.

” Saya sampaikan disini, ibu semua, kita semua berpotensi untuk kena kanker serviks. Kanker serviks bukan penyakit kelamin. Ini pembawaannya bisa dari suami, bisa dari orang – orang terdekat kita. Karena ini virus, kalau kita bicara virus,  ini berkenaan dengan imunitas badan kita,” tandas dia.

Lebih jauh Melati menegaskan, meskipun suami bisa menjadi pembawa virus kanker serviks, bukan berarti suami tersebut nakal, karena penyebab penyakit tersebut adalah virus. Untuk deteksi dini,  dia menghimbau kepada para  ibu yang hadir agar tidak malu memeriksakan diri ke dokter.

” Jadi ibu – ibu, ketika kita bicara deteksi dini untuk kankers serviks, banyak ibu – ibu yang malu untuk memeriksakan dirinya. Dan yang saya tahu, saya dapat informasi dari dokternya langsung, bahwa suami ini bisa menjadi pembawa. Dan jangan malu, karena ini bukan penyakit kelamin. Bukan berarti orang kena kanker serviks suaminya nakal, bukan. Karena yang namanya virus ini bisa terkena dimana saja, mungkin dari segi kebersihan,” pungkas Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bangka Belitung ini.

Melati berharap semua ibu – ibu di seluruh Indonesia, khususnya di Bangka Belitung untuk dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri agar tidak sakit.

” Dan mudah – mudahan ibu – ibu yang ada disini dan ibu – ibu diseluruh Indonesia bisa menjaga kebersihan dirinya, kesehatan dirinya. Karena seperti yang disampaikan tadi,  bahwa ibu itu nggak boleh sakit. Kalau ibu sakit artinya dia tidak perduli dengan orang – orang terdekatnya. Karena kalau nggak ada ibu,  siapa lagi yang akan memperhatikan keluarga dan anak – anak kita,” tutup Melati. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *