BANGKA BARAT — Guru dan pelatih yang ada di Kabupaten Bangka Barat mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pelatih cabang olahraga. Kegiatan ini berlangsung 3 hari pada tanggal 7-9 November 2024.
Sebanyak 90 peserta mengikuti kegiatan yang digelar di Gedung Batu Rakit Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Bangka Barat, di Kecamatan Mentok.
Terselenggaranya kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Babar dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Pasalnya, narasumber yang dihadirkan berasal dari UPI Bandung. Ketua KONI Bangka Barat, H. Muhammad Amin menyebut, kegiatan ini digelar guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelatih dan guru olahraga, dalam melatih berbagai cabang olahraga yang ada di Bangka Barat.
“Setelah STKIP Pasundan-Cimahi, KONI Bangka Barat saat ini kita sudah menjalin kerja sama dengan UPI Bandung. Untuk UPI Bandung, kerja sama yang baru kita laksanakan berupa pelatihan-pelatihan, contohnya selama tiga hari ini kita latih pelatih dan guru olahraga,” ujarnya.
Selain pelatihan, kerja sama mencakup juga bimbingan kepada organisasi KONI untuk peningkatan prestasi olahraga daerah. Terlebih, pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026 mendatang KONI Bangka Barat menargetkan mempertahankan prestasi yang ada.
“Ke depan kerja sama ini akan berlanjut dengan pemberian beasiswa kepada atlet-atlet kita yang berprestasi. Misal mereka mau kuliah, itu gratis ke UPI. Tapi minimal mereka harus juara di Porprov, apalagi PON langsung masuk dan diterima di UPI,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua II Bidang Prestasi KONI Bangka Barat Bambang Setiabudi mengatakan, kerja sama pelatihan dengan UPI Bandung ini tercipta berawal dari hasil evaluasi pasca Porprov Babel 2023 lalu. Memang, Kontingen Bangka Barat berhasil meraih juara umum dua.
Dengan meraih 58 medali emas dan 29 perak serta 62 perunggu. Namun hasil itu tidak lepas dari peran pelatih luar daerah pada 14 dari 19 cabor yang diikuti. Meski dalam hal ini, atlet daerah berhasil meraih medali emas dengan persentase sekitar 60 persen.
Sisanya berasal dari atlet luar. Begitu juga perak dan perunggu yang diraih atlet daerah dengan persentase 70 persen dan sisanya atlet luar. Semua tetap ada keuntungan dan kekurangan. Tapi, Bambang mengatakan, KONI Bangka Barat akan mengubah strategi itu.
“Menuju Porprov tahun 2026, kita ubah strategi. Kita coba maksimalkan atlet dan pelatih daerah. Kita masih punya waktu kurang lebih dua tahun dan ini sudah masuk roadmap binpres. Sudah pelatihan ini, atlet dan pelatih akan kita petakan secara maksimal,” ujarnya.
“Salah satu titik lemah kita kemarin kita tidak melibatkan guru olahraga. Maka kita rangkul hari ini selain pelatih yang direkomendasikan cabor sebagai penguat di tingkat pengcab nanti. Apalagi secara klasifikasi akademis, guru olahraga mendukung,” katanya.( Red )
Sumber: Humas KONI Bangka Barat.