Kapolres dan Bupati Tinjau Kesiapan Pelabuhan Tanjung Kalian

Duta Radio – Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali bersama Kapolres Bangka Barat AKBP Hendro Kusmayadi SIK melakukan peninjauan arus mudik di Pelabuhan Tanjung Kalian, Senin ( 19/06/17 ).
Rombongan disambut oleh GM PT. ASDP Wahyudi Susianto yang mengantar Bupati dan Kapolres melihat kesiapan dan kelayakan Kapal Ferry Dharma Sentosa yang telah bersiap – siap untuk berangkat.
Parhan mengaku terkesan dengan keadaan Pelabuhan Tanjung Kalian. Menurut dia keadaan sekarang sudah banyak kemajuan dibanding tahun sebelumnya.
“ Ternyata suasana pelabuhan disini cukup teratur sekali ya, dibandingkan tahun – tahun yang lalu, ini jauh lebih meningkat,” kata Parhan ( 19/06/17 ).
Dia mengapresiasi kinerja kepolisian yang bekerja keras menjaga keamanan, juga kepada pihak pelabuhan yang berhasil menciptakan kenyamanan bagi para pemudik.
“ Kita angkat jempollah bagi kawan – kawan dari Polres dan Pihak Pelabuhan yang menciptakan keamanan dan kenyamanan sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” ungkap Parhan.
Parhan berharap kondisi yang kondusif tersebut dapat dipertahankan sampai H- 2 dan arus balik pasca lebaran.
“ Kita harapkan selama H-2 sampai H+4 nanti tidak terjadi apa – apa, semua tetap teratur,” imbuh dia.
Di lain pihak dalam kesempatan yang sama, Kapolres Bangka Barat AKBP Hendro Kusmayadi SIK mengatakan, disamping pengamanan di beberapa titik rawan di Bangka Barat yaitu di Tempilang, Terminal Muntok, Terminal Jebus, Kelapa, fokus utama adalah Pelabuhan Tanjung Kalian yang merupakan titik paling krusial karena merupakan pintu masuk tersibuk selama arus mudik.
“ Kita targetnya untuk menjaga Kamtibmas agar masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri merasa aman dan nyaman. Dengan banyaknya masyarakat yang akan mudik melewati Pelabuhan Tanjung Kalian ini, jadi kami fokus disini dengan melibatkan hampir 160 personil,” ujar Hendro.
Lebih jauh Hendro menambahkan, untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan yang kerap terjadi pada H-3 dan H-2, mereka telah menyiasatinya dengan membagi tempat penampungan kendaraan menjadi tiga tempat yang disebut lokasi A, B dan C.
“ Untuk saat ini kita operasikan lokasi A saja untuk menampung hampir 150 kendaraan sebelum naik ke ferry, namun ketika antrian panjang kita akan gunakan juga lokasi B. Kita seminimal mungkin kendaraan yang ada dijalan itu bisa masuk semua ke pelabuhan,” jelas dia.
“ Ini antisipasi untuk keaman juga, kendaraan yang diluar jauh dari pantauan petugas, kita kawatir akan terjadi suatu tindak pidana,” tambahnya. ( SK )