Duta Radio – Kapolres Bangka Barat AKBP Hendro Kusmayadi beserta jajaran dan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan silahturahmi dan sambang duka ke kediaman almarhum Peki dalam tahlilan tujuh hari wafatnya pemuda belia yang menjadi korban pembunuhan oleh penambang TI Rajuk, Minggu, ( 17/12 2017 ).
Dalam sambang duka tersebut Erzaldi dan Kapolres didampingi anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung Yusderahman, Kapolsek Tempilang Ipda Astrian Tomi dan Camat Tempilang, Masran.
” Kebetulan hari ini merupakan hari ketujuh wafatnya almarhum Peki, yang menjadi korban pembunuhan oleh penambang TI Rajuk minggu lalu. Saya berharap masyarakat tidak terprovokasi bertindak yang lebih jauh. Kita serahkan proses hukum kepada pihak kepolisian,” ujar Erzaldi ( 17/12/2017 ).
Pasca pertikaian yang menewaskan almarhum Peki beberapa waktu lalu, suasana di Desa Air Lintang Tempilang sempat mencekam. Masyarakat Air Lintang marah dan berujung pembakaran ponton-ponton Tambang Inkonvensional (TI) Rajuk yang banyak beroperasi di perairan Desa Desa Air Lintang.
Namun, berkat kesigapan aparat keamanan, perangkat desa serta kecamatan meredam amarah warga, amuk massa tidak meluas dan bisa dikendalikan.
Erzaldi mengapresiasi kerja dan kesigapan aparat kepolisian dan perangkat desa serta kecamatan yang mampu dengan cepat mengendalikan emosi masyarakat.
“Alhamdulillah kondisi cepat dingin. Kita yakin aparat mampu menyelesaikan persoalan ini. Kepada keluarga korban, saya mendokan kesabaran dan ihlas akan takdir dari Allah SWT. Kita doakan almarhum Peki mendapatkan kebaikan di sisi Allah SWT,” tambah Erzaldi.
Usai bersilaturahmi dengan keluarga almarhum Peki, Erzaldi bersama masyarakat Desa Air Lintang dan sekitarnya menuju Masjid Al Abror untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah. Setelah itu, Erzaldi dan masyarakat Air Lintang menggelar tahlilan nujuh hari almarhum Peki, yang kemudian ditutup dengan nganggung. ( SK )