MUNTOK-RADIO DUTA. Anggota DPRD yang menjadi juru kampanye pasangan calon (paslon) atau sekedar ikut menjadi pendengar kampanye salah satu paslon pada masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur 2017, harus memiliki surat izin cuti. Surat izin cuti tersebut dapat digunakan sebagai bukti pegangan bagi anggota Dewan terkait, pada saat ingin kampanye atau dengan sengaja ingin menghadiri Pasangan calon ( paslon ) tertentu.
Demikian disampaikan Komisioner KPU Provinsi Bangka Belitung , divisi teknis Guid Cardi dalam kegiatan Sosialisasi peraturan dan pedoman teknis pelaksanaan kampanye , pemilihan gubernur dan wakil Gubenur Kepulauan Bangka Belitung, diruang KPU Babar, Jumat sore ( 18/11/16).
” Yang penting bagi anggota Dewan kalau ingin ikut kampanye harus cuti pada saat kampanye, apakah dia juru kampanye aktif atau hanya pendengar saja, jika ada anggota Dewan yang ikut kampanye atau sekedar datang ketempat dan mendengarkan kampanye namun tidak punya izin cuti, yang mana itu diketahui oleh warga atau panwas maka anggota Dewan terkait dapat diproses,”tegas Guid Cardi.
Lanjutnya terkait dengan surat izin cuti anggota Dewan yang ingin ikut kampanye dikatakan Guid Cardi setelah surat izin cuti dikeluarkan selain untuk pegangan anggota Dewan terkait ( yang ingin ikut kampanye ), maka harus ada tembusan surat izin cuti tersebut kepada KPU, Panwas, Paslon atau tim kampanye pasangan calon ( paslon).
” Jadi semuanya jelas sesuai dengan PKPU nomor 12 tahun 2016 tentang kampanye dan sesuai dengan pedoman teknis KPU Provinsi SK nomor 19 tahun 2016 yaitu bahwa terkait anggota DPRD Kabupaten khususnya , dapat ikut kegiatan kampanye dengan cuti diluar tanggungan negara, dan cuti diluar tanggungan negara dapat dilakukan selama kegiatan kampanye atau pada saat kegiatan kampanye sedang berlangsung,” tandasnya.
Lebih lanjut Guid Cardi juga menbeberkan bagi anggota Dewan kabupaten yang melakukan kampanye namun tidak dilengkapi dengan izin cuti , maka anggota Dewan terkait akan mendapat sangsi.
” Tentu yang pertama akan diberikan teguran kepada tim kampanye, untuk tidak mengikutsertakan lagi yang bersangkutan pada kegiatan kampanye, dan selanjutnya dapat dilihat prosesnya, apakah itu termasuk pelanggaran berat atau pidana,tapi tentu nanti akan ditindaklanjuti oleh panwaslu dan kami akan menerima rekomendasi dari panwaslu,”tandasnya. ( KS )