Dari Narkoba hingga Mayat Korban Kejahatan Lolos di Tanjung Kalian, Jadi Sorotan BMM dan Kapolres

BANGKA BARAT — Pelabuhan Tanjung Kalian sudah berkali – kali kecolongan menjadi pintu masuk barang ilegal, dari narkotika, penyelundupan timah dan yang terakhir viral, mayat warga Kelurahan Sungai Daeng, diduga korban pembunuhan sukses diseberangkan via pelabuhan milik PT ASDP itu.

Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming sangat menyayangkan hal tersebut. Menurut Wabup BMM, Pemda sudah menawarkan kerja sama untuk meminimalisir keluar masuk barang ilegal kepada ASDP Mentok, dengan merubah pintu masuk pelabuhan melalui bufferzone, namun hingga hari ini belum ada jawaban.

“Mereka kan pintunya jalan besar itu. Kita berharap jalannya itu dari pintu dari bufferzone, jadi yang masuk dan keluar bisa kita screening dulu,” kata BMM di Mako Polres Bangka Barat, Senin ( 24/6/2024 ) sore.

“Peralatannya kemarin sudah kita tawarkan dari Pemda bagaimana kerja samanya, tapi sampai hari ini persoalan itu belum dijawab oleh ASDP,” imbuhnya.

Maka atas arahan Bupati Sukirman kata BMM pihaknya akan mendatangi PT ASDP pusat guna membahas persoalan tersebut. Sebab, ia tidak menginginkan Pelabuhan Tanjung Kalian menjadi pintu masuk barang – barang ilegal dan tindak kejahatan lainnya.

Selama ini Polres Bangka Barat telah bekerja keras dan berhasil mengungkap banyak kasus di Pelabuhan Tanjung Kalian dengan barang bukti berjumlah besar.



“Tapi kita kan tidak tahu yang tidak teramati banyak yang lolos. Untuk itu kita berharap ASDP kooperatif. Kalau mereka nggak bisa ya sudah kita bisa,” tukasnya.

“Harapannya ASDP mau bersama Pemda, Polres dan Forkopimda Bangka Barat lah untuk melakukan seperti yang kita inginkan. Membuat pintu akses masuk dan keluarnya itu dari buferzone. Sehingga yang keluar dan masuk bisa kita screening untuk meminimalisir hal – hal ilegal dan kejahatan – kejahatan,” sambungnya.

Hal yang terakhir disesalkan BMM, di Pelabuhan Tanjung Kalian pelaku kejahatan bisa lolos menyeberangkan mayat menggunakan mobil naik ke kapal ferry menuju Sumatera Selatan.

“Apalagi kita lihat bisa menyeberangkan mayat, itu kan luar biasa. Percuma arus barang transportasi bagus tetapi dampak negatifnya juga banyak,” cetusnya.

Padahal Pemda dan Forkopimda sudah banyak mendukung kegiatan PT ASDP sejak pandemi Covid – 19 hingga urusan mudik Idulfitri. Hal itu sudah menunjukkan niat baik Pemda.

“Kalau memang ternyata tidak bisa diajak komunikasi ya kita curiga nih jangan ada apa dengan ASDP. Bisa jadi nanti yang minta coba kita periksa dulu ada apa ini? Kan seperti itu,” cetusnya.

BMM sangat mendukung dan mengapresiasi upaya Polres Bangka Barat melakukan razia rutin di Tanjung Kalian walaupun dengan anggaran terbatas. Karena menurut dia hal itu bukan pekerjaan mudah.

“Beda dengan bandara ada metal detector dan sebagainya. Ini nggak ada, nol. Hanya mengandalkan kekuatan intelijen dan sebagainya hanya itu aja. Kita mau datangkan anjing pelacak aja kita terkendala dana operasional. Tapi dengan keterbatasan dana operasional mereka bisa mengungkapkan banyak hal. Tapi tetap aja polisi masih aja dibully, ” tutupnya.

Di lain pihak Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus pencurian dengan kekerasan yang mayat korbannya berhasil diseberangkan ke wilayah Sumatera Selatan.

“Ini masih dalam tahap penyelidikan kita masih mengejar yang diduga pelaku. Ya doakan aja semoga bisa segera terungkap,” ujar Ade.

Lemahnya pengawasan di Tanjung Kalian hingga pelaku kejahatan berhasil menyeberangkan mayat korban pembunuhan kata Ade akan dievaluasi. Pihaknya bersama Pemda terus memikirkan cara untuk memperketat pintu masuk pelabuhan.

“Ini bisa diperketat lagi kita lengkapi sarana prasarananya dan SDM-nya kita lengkapi, SOP tata kerjanya dan sebagainya seperti apa. Tadi yang disampaikan Pak Wakil Bupati dalam waktu dekat kita adakan rapat dengan ASDP dan stakeholder terkait lah,” demikian Ade Zamrah. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *