BMM Sebut Sudah Lakukan Banyak Hal Terkait SPBE, Yus Tak Mau Kalah

HEADLINE, Politik258 Dilihat

BANGKA BARAT — Menjawab pertanyaan apa inovasi yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik ( SPBE ), guna mendorong peningkatan indeks SPBE dan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Bangka Barat, Bong Ming Ming mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak hal.

Menurut petahana Wakil Bupati Bangka Barat ini, SPBE sudah mereka mulai sejak tahun 2022. Bahkan Bangka Barat menjadi kabupaten pelopor di Provinsi Bangka Belitung.

“Dan kita sudah membuat Perbup Nomor 51 Tahun 2024 Tentang SPBE sebagai bentuk regulasi untuk pelaksanaan SPBE itu,” ucap Bong Ming Ming saat debat kedua, calon bupati dan wakil bupati Bangka Barat pemilihan 2024, di Gedung Graha Aparatur, Senin ( 11/11/2024 ) malam.

“Dan alhamdulillah di tahun 2022 itu Bangka Barat sempat mewakili Bangka Belitung menjadi 10 besar di level nasional berkenaan tentang SPBE,” lanjut BMM.

Dikatakan calon wakil bupati nomor urut 1 dari pasangan Bersanding Agik ini, dirinya bersama Sukirman sudah melakukan banyak hal terkait pelayanan berbasis elektronik, seperti menyiapkan aplikasi yang terintegrasi mulai level kabupaten sampai level pedesaan.

“Sehingga dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih baik kepada masyarakat, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan banyak hal lainnya. Kita juga sudah membuat beberapa aplikasi E- Kinerja untuk mengukur kinerja para pegawai,” papar BMM.

Lanjut BMM, pihaknya juga melakukan inovasi dengan membuat aplikasi lampu jalan.

“Aplikasi itu menjadi salah satu inovasi kabupaten Bangka Barat dan alhamdulillah dengan inovasi itu kita mewakili Bangka Belitung dan mendapatkan nomor satu dalam hal inovasi, dan banyak hal lainnya sudah kita buat dan akan kita siapkan ke depannya,” imbuh dia.

Tidak mau kalah, calon wakil bupati nomor urut 2 Yus Derahman mengatakan, pasangan Maknyus bertekad melakukan digitalisasi sistem pemerintahan, baik dari sisi internal yakni penilaian kinerja dan absensi pegawai dan lain sebagainya.

“Maupun eksternal seperti pelayanan publik terintegrasi digital. Namun infrastruktur teknologi informasi kita masih sangat terbatas,” ujar Yus.

“Kita belum ada command centre digital pemerintahan dan bank data terpusat di Bangka Barat. Kita harus buat dulu fondasi infrastrukturnya baru kelak kita akan buat inovasi – inovasi. Kami juga mengharapkan anak – anak muda Bangka Barat yang jago soal ini ikut berkontribusi agar Bangka Barat bisa go digital secepatnya,” tambah Yus.

Di lain pihak, calon wakil bupati nomor urut 3 dari pasangan Mandiri, Dwi Aryani mengatakan, bicara soal SPBE, menurut dia kenyataan saat ini di dusun – dusun, desa dan pelosok Bangka Barat akses internet belum stabil

“Signal pun susah ini harus ada terobosan bagaimana menjamin akses internet sampai ke dusun, ke desa sehingga pelayanan elektronik bisa dirasakan merata oleh masyarakat Bangka Barat. Itu PR kita bersama, bagaimana terobosan – terobosan Pak Wakil Bupati ( Bong Ming Ming) untuk meningkatkan ini,” tukas dia.

Menanggapi hal itu BMM menegaskan selama tiga tahun lebih dirinya dan Sukirman memimpin Bangka Barat sudah ada penambahan delapan tower baru.

“Kita melakukan kerja sama Telkomsel melakukan akselerasi di desa – desa untuk mengupayakan Bangka Barat supaya tidak blank spot. Target – target itu sudah kita capai selama tiga tahun lebih ini dan itu bukan hal mudah untuk melakukan hal itu,” ujarnya.

Menurut BMM, SPBE sangat penting. Karena itu pihaknya juga membuat aplikasi sampai ke tingkat desa, salah satunya aplikasi sistem keuangan desa online kerja sama dengan BPKP.

“Kita memanfaatkan ada aplikasi yang dimiliki pusat ada aplikasi yang dimiliki instansi yang lainnya termasuk kita melakukan kerja sama dengan PT Telkomsel untuk melakukan pelatihan – pelatihan, menyiapkan SDM kita untuk menyelaraskan SPBE ini dan ke depan,” terangnya.

Juga dalam hal kependudukan, ada satu aplikasi yang sedang disiapkan dan akan launching tahun 2025 agar masyarakat bisa melakukan pelayanan kependudukan membuat KTP dan Kartu Keluarga ( KK ) di desa bahkan di rumah.

“Itu Insya Allah yang sudah kita lakukan dan yang akan kita lakukan ke depannya. Prinsipnya bagaimana sebuah sistem yang kita bangun nanti bisa memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat,” tutup BMM. ( SK )



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *