BANGKA BARAT — Seluruh ambulans di Bangka Barat ke depan nantinya akan bergerak lincah dalam merespon berbagai panggilan darurat di segala situasi, seperti ambulans kota – kota besar bahkan luar negeri.
Dari ambulans desa, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten akan saling terhubung dan siap bergerak menjemput pasien di manapun berada, termasuk melayani korban kecelakaan maupun bencana.
Untuk itulah Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengumpulkan
seluruh supir ambulans yang bertugas di Puskesmas se – Bangka Barat dan RSUD Sejiran Setason, di GSG Kecamatan Mentok, Kamis ( 12/9/2024 ).
Demi merealisasikan rencana itu, Wabup BMM telah menyusun beberapa rencana untuk diterapkan dalam operasional ambulans se – Bangka Barat ke depan.
BMM mengucapkan terima kasih
kepada seluruh supir ambulans yang sudah berdedikasi memberikan pelayanan pengantaran pasien, dari desa ke Puskesmas sampai ke rumah sakit yang ada di Kabupaten Bangka Barat.
“Jadi berdasarkan atas upaya yang dilakukan mereka seluruh pasien bisa mendapatkan pelayan kesehatan,” kata BMM.
Tapi hal itu kata Wabup akan lebih dimaksimalkan lagi dengan cara, pelayanan seluruh ambulans dari desa atau Puskesmas Pembantu ( Pustu) harus terintegrasi dengan seluruh ambulans di semua fasilitas kesehatan yang ada di Bangka Barat.
“Baik itu mulai dari pelayanan dasar sampai dengan pelayanan rujukan yang ada di rumah sakit. Dan ke depannya ambulans yang ada di desa bisa berintegrasi dan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang ada di Pustu karena Pustu merupakan faskes primer yang pertama yang ada di masing-masing wilayah,” terangnya.
Maka untuk itu sarana di ambulans nantinya akan dilengkapi, mulai dari peralatan kesehatannya, seragam bagi supir dan yang sangat penting adalah alat komunikasi.
“Tidak hanya berupa handphone milik supir ambulans, tapi anda ada handy talky sehingga di daerah yang susah sinyal, ambulans itu masih bisa dihubungi,” katanya.
Lanjut BMM, di samping itu harus disiapkan nomor panggilan pelayanan darurat terpadu dengan tiga digit angka agar ambulans bisa respon cepat menghadapi berbagai situasi.
“Kalau di tempat lain itu bisa 119 ataupun 212 dan sebagainya. Dengan adanya nomor ini apabila ada kejadian apapun ambulans terdekat yang akan menuju ke lokasi. Jadi respon kejadian itu akan lebih cepat dan pertolongan bisa dilakukan lebih cepat terhadap si korban, termasuk bila ada kejadian bencana atau kejadian kecelakaan,” terang BMM.
Terakhir yang harus dilakukan kata Wabup adalah membuat regulasi yang akan digodok dinas – dinas terkait agar pelayanan ambulans lebih tertata, terintegrasi dan sistematis.
“Kita menginginkan agar pelayanan ambulans desa yang dilakukan supir – supir ini akan lebih tertata dan lebih tersistematis dan terintegrasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat,” kata BMM.
“Mari kita sama-sama meluruskan niat untuk melaksanakan tugas mulia ini memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik buat masyarakat yang ada di Kabupaten Bangka Barat,” tutupnya. ( SK )