Muntok — Animal Lovers Bangka Island ( Alobi ) Bangka Belitung bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sumatera Selatan serta The Tanggokers melepasliarkan 2 ekor musang pandan, 2 ekor elang brontok dan 500 ikan endemik Pulau Bangka di Kolam Retensi Argo Tirto, di kaki Bukit Tahura Menumbing, Sabtu ( 4/9 ) siang.
Acara tersebut dihadiri Sekda Bangka Barat, Muhammad Soleh, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ridwan, Direktur Perumdam Tirta Sejiran Setason, Najamuddin, Kepala Resort Bangka, BKSDA Sumsel, Septian Wiguna, Ketua Umum Alobi Bangka Belitung, Langka Sani, Wakapolres Kompol Johan Wahyudi, Dirjen Penegakan Hukum LHK, Rasio Ridhosani, Direktur Pengembangan Usaha PT. Timah. Tbk, Alwin Albar serta Kepala Unmet Muntok Wiyono.
Ketua Umum Alobi Bangka Belitung, Langka Sani mengatakan, 2 ekor musang pandan mereka dapatkan dari warga di Pangkalpinang. Sedangkan 2 ekor elang brontok didapat dari translokasi dari PPS Tegal Alur, BKSDA, DKI Jakarta.
” Kita merawatnya hanya satu bulan karena sudah dikirim surat sesuai dengan BAP-nya bahwa satwa ini sudah siap dilakukan pelepasliaran. Karena itu kita menghabituasinya disini beberapa hari dan saat kita rasa sudah cukup untuk dilepaskan liarkan maka kita laksanakan pelepasliaran,” jelas Langka Sani.
Menurutnya, ke depan Alobi menargetkan Tahura Menumbing menjadi salah satu kawasan pelepasliaran diantara tiga kawasan lain, diantaranya Bukit Mangkol di Pangkalpinang dan Bukit Nenek di Permisan.
Namun ia masih mengkhawatirkan para pemburu hewan liar yang masuk wilayah Tahura Menumbing. Dia berharap Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat ikut berperan mendirikan Posko agar penjagaan bisa dilakukan sehingga para pemburu tidak bisa dengan bebas masuk ke Tahura Menumbing.
” Kita ada Posko yang benar – benar melarang orang masuk. Karena untuk sekarang ini masih bebas masuk. Jadi kita berharap juga ada beberapa plang yang memang melarang keras untuk perburuan masuk ke dalam Menumbing ini. Kita minta bantuan Pak Wakapolres ya,” ujarnya.
Menurut Langka Sani, pihaknya bersama BKSDA selama ini telah melepasliarkan 7.133 ekor satwa, dan itu bukan hal yang mudah.
” Jadi kita berharap satwa – satwa yang kita rilis dapat mengembalikan populasi satwa liar Babel,” tegasnya.
Langkah – langkah yang telah dilakukan Alobi dan BKSDA Sumsel dengan program ” Living in Harmony with Nature ” dengan pelestarian serta pelepasliaran satwa endimik Bangka Belitung ini mendapatkan apresiasi dari Sekda Bangka Barat, Muhammad Soleh.
Sekda mengajak semua pihak sama – sama menjaga lingkungan serta satwa di Menumbing.
” Karena apa? ( Menumbing ) ini bukan hanya aset daerah kita, ini adalah aset nasional. Sebenarnya kalau kita mau memperhatikan keadaan di Menumbing ini kita akan merasa kagum karena tokoh – tokoh penting kita pernah datang ke Menumbing ini, dan mereka kagum, kadang – kadang kita sendiri yang kurang menghargai,” tukas Soleh.
Karena itu, Sekda mengajak semua pihak agar ikut berperan mencegah penambangan liar dan penggundulan hutan yang masih terjadi di Menumbing.
” Dan terima kasih kepada Alobi yang telah menginisiasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja, selalu momentum ini kita jadikan warning bagi warga kita bahwa ini ada kegiatan penting yang telah dilaksanakan,” tutupnya. ( SK )
2 Ekor Elang Brontok dan Musang Pandan Dilepas di Tahura Menumbing
