Ranto Sendhu Minta Pj Gubernur Tidak Terburu – Buru Pindahkan RKUD ke BSB

PANGKALPINANG — Hal lain yang disoroti Wakil Ketua Komisi II DPRD Babel Ranto Sendhu terkait wacana pengembalian Rekening Kas Umum Daerah ( RKUD ) Pemerintah Provinsi Babel ke Bank Sumsel Babel adalah, kerja sama dengan Bank BRI baru hitungan hari, tidak diperhitungkan Pj Gubernur.

Ranto minta Pj Gubernur Suganda Pandapotan Pasaribu jangan terburu-buru mengambil kebijakan mengembalikan RKUD Pemprov ke Bank Sumsel Babel.

Jangan sampai kebijakan itu diambil
tanpa mempertimbangkan latar belakang perpindahan RKUD sekaligus dampak yang akan terjadi, apabila RKUD yang baru hitungan hari di Bank BRI akan dicabut dan dikembalikan ke Bank Sumsel Babel.

“Yang ingin kami sampaikan adalah pertama RKUD yang baru berumur hitungan hari dan akan Pj Gubernur kembalikan, adalah preseden buruk terkait citra pemerintah provinsi sendiri,” kata Ranto Jumat (2/6/2023).

Ranto menambahkan, dunia perbankan akan menilai masalah penting seperti RKUD dengan mudahnya dikembalikan begitu saja, tanpa mencermati secara seksama latar belakang perpindahan RKUD dari Bank Sumsel Babel ke Bank BRI.

Dalam hal ini, kata Ranto tentunya pemerintah provinsi melalui Pj Gubernur sebelumnya ( Ridwan Djamaluddin) telah melakukan kajian dan pertimbangan yang cermat, baik dari sisi aturan, manfaat, layanan, peningkatan PAD dan lain sebagainya.

“Rencana Pj Gubernur sekarang untuk kembali memindahkan RKUD ke Bank Sumsel Babel, sudah pasti berakibat trust atau kepercayaan pihak perbankan kepada pemerintah provinsi menjadi turun drastis, padahal pihak perbankan adalah mitra penting bagi pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dan pembangunan,” ujarnya.

Ranto menjelaskan, ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Babel dan anggota DPRD sangat menyambut baik ketika RKUD dipindahkan ke Bank BRI, yang dari sisi layanan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta dukungan kepada Pemerintah Provinsi jauh lebih baik dibandingkan Bank Sumsel Babel, maka kekecewaan adalah suatu keniscayaan dan akan terjadi.

Selain itu, bukan rahasia umum bahwa layanan Bank Sumsel Babel selama ini kurang baik. ATM yang sering kosong, rusak dengan embel-embel sedang dalam perbaikan. Dukungan kepada pemerintah provinsi sangat minim untuk kegiatan atau event-event. Bank Sumsel Babel jauh lebih peduli kepada pemerintah kabupaten/kota.

“Dukungan kepada UPT Samsat yang minim, tidak membantu sapras dan IT, yang apabila diminta bantuan selalu dengan alasan akan dilaporkan dan menunggu arahan pusat,” jelasnya.

Lanjut Ranto, justru bersama Bank BRI saat ini, semua hal di atas menjadi terbalik. Dukungan sapras sudah terbukti, walaupun masih hitungan hari. UPT Samsat diberikan dukungan pelayanan, di Belitung sudah berdiri dan beroperasi Teras Samsat BRI. Beroperasi hari Senin hingga Sabtu, bertempat di Kantor Unit BRI, yang lokasinya di tengah pasar dekat dengan warga.

“Sehingga layanan menjadi lebih baik dan Pendapatan Asli Daerah meningkat. Selanjutnya Bank BRI akan memberikan bantuan setidaknya 2 unit bus Samsat keliling dukungan IT dan sapras lainnya. Dari yang kami sampaikan di atas, kami meminta kepada Pj Gubernur selaku mitra kerja, kiranya rencana pengembalian RKUD ke Bank Sumsel dapat dipertimbangkan kembali,” tutupnya. ( Dika )

Link sumber: kabarbangka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *