Muntok – Kapolres Bangka Barat, AKBP Firman Andreanto menilai, masyarakat Bangka Barat dikenal saling menghormati, dekat satu sama lain dan saling tolong menolong. Namun, keadaan itu kata dia, agak terusik setelah adanya kampanye Pemilu serentak 2019 ini.
” Karena mengingat Bangka Barat, saya masuk sini tahun 2018 awal, intinya mereka deket semua masyarakatnya, saling tolong – menolong, hormat menghormati. Tapi semenjak ada Pemilu, ada kampanye, sudah mulai jaga jarak,” kata Kapolres dalam sambutannya pada acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019 di Kantor KPU Bangka Barat di Muntok, Sabtu ( 23/3/2019 ) sore.
Dengan adanya Deklarasi Damai yang digelar KPU Bangka Barat, Andre berharap hubungan persaudaraan dalam masyarakat kembali terjalin erat, sebab menurutnya, sudah enam bulan ini situasi memanas karena berbeda pilihan, berbeda partai dan berbeda pilihan calon presiden.
” Jangankan itu, anak kecil aja jaga jarak , ini pendukungnya ini, ini pendukungnya ini, jadi musuhan. Mungkin juga saran bagi KPU, kalau bisa kampanye jangan lama – lama. Coba lihat di tv, itu media dari bulan pertama, kedua, ketiga, semakin lama semakin panas , yang dulunya baik, yang suami istri akhirnya renggang , kenyataan banyak orang mati aja kuburannya bisa dipindah gara – gara beda partai beda pilihan,” tukas Kapolres.
Karena hal tersebut, ia mengingatkan kepada semua Parpol untuk tetap menjaga persatuan dan menjaga Pemilu 2019 lancar, aman dan damai.
” Kita hidup bermasyarakat di negara ini dengan bersatu, bukan karena partai, ingat, bukan karena pilihan. Nanti yang bantu kita sakit tetangga kita, yang meninggal yang ngangkatin jenazahnya juga rekan – rekan kita. Jangan sampai terpecah, intinya, tolong jaga persatuan,” himbau Andre.
Dia juga menegaskan, Polres Bangka Barat siap mengamankan kampanye terbuka dan rapat umum bersama TNI dan Pemda Bangka Barat. ” Jangan sampai ada perpecahan di negara ini, khususnya di Bangka Barat,” tandasnya. ( SK )