Insentif Tak Kunjung Cair Guru PAUD Dan TK Mengadu Ke DPRD Bangka Barat

Duta Radio – Puluhan guru PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) dan TK ( Taman Kanak Kanak ) yang tergabung dalam HIMPAUDI Bangka Barat ( Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia )  mendatangi Kantor DPRD Bangka Barat, Senin ( 10/07/17 ).
Kedatangan mereka guna menyampaikan aspirasi terkait insentif guru PAUD yang tidak kunjung dicairkan oleh Dinas Pendidikan Bangka Barat.
Audiensi digelar di Gedung Mahligai Betason II DPRD Bangka Barat oleh Ketua DPRD Hendra Kurniady, Wakil Ketua 1 Badri Samsu, sejumlah anggota DPRD yaitu Nola dan  Nendar Firdaus serta Perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangka Barat Yusuf Yudono.
Ketua HIMPAUDI Bangka Barat Erika Herlina saat ditemui usai audiensi mengatakan, mereka merupakan perwakilan dari 65 orang guru dari enam kecamatan di Bangka Barat belum menerima insentif yang biasanya dicairkan per semester.
“ Dari sekian banyak guru yang ada, ini ada 65 orang yang insentifnya tidak dicairkan oleh Dinas Pendidikan hingga hari ini. Itu yang kami tuntut dan kami laporkan ke Dewan,” kata Erika, Senin ( 10/07/17 ) di Gedung Mahligai Betason II.
Penyebab tidak cairnya insentif tersebut menurut Erika tidak jelas padahal syarat – syarat kelengkapan yang diminta oleh Dinas Pendidikan telah mereka lengkapi.
“ Itu kami juga tidak jelas, sementara syarat – syarat sesuai dengan juknis, surat yang disampaikan ke Lembaga sudah kami penuhi semua, tapi ada beberapa yang sampai hari ini tidak dicairkan,” cetusnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, nominal insentif untuk guru formal seperti guru TK sebesar Rp. 3.000.000, sedangkan guru PAUD sebesar Rp.1.000.000.
Dikatakan Erika, mereka menuntut kejelasan terkait insentif tersebut yang merupakan hak mereka yang tak kunjung cair selama 6 bulan, padahal untuk guru – guru yang lain insentifnya sudah cair.
Dia berharap insentif yang merupakan hak mereka dapat segera dicairkan tanpa ada diskriminasi karena mereka juga merupakan para pendidik anak bangsa.
“ Kami berharap dapat dicairkan semua karena semuanya sama punya hak, jangan dibedakan antara yang lain dengan kami, karena semua sama mendidik anak bangsa dan aturan yang dilaksanakan pun sudah sesuai,” pungkas dia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bangka Barat Hendra Kurniady mengatakan akan menindak lanjuti  dan membicarakan hal tersebut dengan Sekda Bangka Barat.
“ Saya  akan membicarakan hal ini dengan Sekda, dan akan memperjuangkan apa yang menjadi hak ibu – ibu, jangan sampai pendidikan terhambat. Kita masih bersyukur masih ada orang – orang yang perduli pendidikan. Karena cita – cita Bupati menjadikan Bangka Barat Hebat tidak akan terwujud jika persoalan diselesaikan dengan tidak professional,” pungkas Hendra.
Di lain pihak, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Dikpora ) Pemkab Bangka Barat yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Yusuf Yudono mengatakan proses pencairan dana  insentif guru PAUD akan segera mereka selesaikan.
Terlambatnya pencairan insentif tersebut menurut dia terkendala masalah teknis dan juga kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami defisit.
” Setelah ini kami akan upayakan untuk diselesaikan proses administrasinya dulu. Memang kita akui proses penyelesaian administrasi pencairan dana insentif mengalami kendala teknis. Selain itu, kondisi keuangan daerah kita sedang defisit. Jadi, ini kondisi yang kita alam sekarang bukan berarti tidak dicairkan,” katanya. ( SK )