Bangka Barat — Bagi orang – orang yang ingin mengenyam pendidikan tinggi tapi tidak punya waktu untuk berkuliah di kampus, mungkin Universitas Terbuka ( UT ) bisa menjadi pilihan.
Hal itu diungkapkan Manajer Bidang Bantuan Belajar dan Layanan Bahan Ajar dari Universitas Terbuka, Yusuf, S.E., M.M. saat talkshow di Radio Duta 94,6 FM, Jalan Menara Air, Kecamatan Muntok, Jum’at ( 3/2/2023 ) malam.
Yusuf hadir di Radio Duta didampingi Staf Pengelola Informasi Akademik Agus Setiawan, S.T. dan Staf Pengadministrasi Keuangan Edi Purwanto, S.E.
Dikatakan Yusuf, UT mengusung tagline
“Pendidikan Tinggi untuk Semua”, serta “Menjangkau yang tidak Terjangkau”.
Menurutnya, memang sistem pembelajaran di UT berbeda dengan perguruan tinggi yang konvensional di kelas, namun kualitas pembelajarannya sama.
“UT menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh, di mana mahasiswa tidak perlu datang ke kampus, pertemuan antara mahasiswa dan dosen terbatas dan selebihnya mahasiswa belajar secara mandiri,” jelas Yusuf.
Kendati mahasiswa dan dosen tidak bertemu langsung, namun pertemuan mereka difasilitasi melalui media yang akan memudahkan dan memperkuat mahasiswa dalam belajar.
“Medianya antara lain media cetak, buku materi atau yang biasa disebut modul dengan instruksi yang lengkap sehingga mahasiswa dapat mempelajari secara mandiri. Audio, misalnya melalui CD atau kaset, video, banyak materi-materi yang dapat dilihat atau ditonton melalui video serta internet,” paparnya.
Ditegaskan Yusuf, hal itu bukan berarti mahasiswa belajar sendiri. Pihaknya menyediakan bantuan belajar ( tutorial ) jika mahasiswa menginginkan.
“Kami menyediakan bantuan belajar tutonal tatap muka di kelas, di mana mahasiswa bisa bertanya atau berinteraksi dengan tutor.Tutorial online, tutorial secara tidak langsung melalui internet. Tutonal webinar, tutorial secara langsung melalui internet atau web dan tugas mata kuliah,” jelasnya.
Staf Pengelola Informasi Akademik Agus Setiawan, S.T. menambahkan, sesuai misi pendirian UT, melayani mereka yang tidak memperoleh kesempatan menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi reguler karena terkendala waktu, tidak bisa menghadiri jadwal kuliah tatap muka atau letak geografis misalnya jarak terlalu jauh, maka di situ lah UT hadir sebagai solusi.
“UT merupakan pendidikan tinggi yang dapat diakses oleh semua selama mereka memiliki kemauan dan memiliki ijazah SLTA tanpa melihat usia tahun lulus tempat tinggal mahasiswa,” ujar Agus.
Menurut Agus, persyaratan utama mengikuti UT, calon mahasiswa memiliki ijazah SLTA atau setara, tidak ada batasan umur dan tahun ijazah kuliah. Bisa diikuti dari mana saja tanpa harus meninggalkan rumah atau pekerjaan.
“Biaya terjangkau uang kuliah tunggal dan fleksibel memilih skema studi dengan layanan bantuan belajar yang diinginkan,” bebernya.
Sementara itu Staf Pengadministrasi Keuangan Edi Purwanto, S.E. mengatakan, pendaftaran dilakukan secara online melalui website UT ( www.ut.ac.id )di laman ( sia.ut.ac.id ), bisa dilakukan sendiri oleh calon mahasiswa.
Tapi jika mahasiswa belum terbiasa dan membutuhkan bantuan maka calon mahasiswa dapat meminta bantuan.
“Caranya datang ke kantor UT di Pangkalpinang di bagian pelayanan mahasiswa, calon mahasiswa akan dibantu untuk mendapatkan informasi penjelasan maupun bantuan pendaftaran atau registrasi,” kata Edi.
Calon mahasiswa bisa meminta bantuan pengurus kelompok belajar ( Pokjar ) yang ada di seluruh wilayah Bangka dan Belitung, termasuk yang ada di Sungailiat. Pengurus Pokjar akan membantu dengan layanan seperti yang diberikan oleh layanan mahasiswa di kantor UT.
“Untuk di wilayah Belitung selain pengurus Pokjar juga terdapat Sentra Layanan UT ( SALUT ) yang merupakan kantor perluasan layanan mahasiswa di wilayah Belitung,” terang Edi.
Menurutnya biaya perkuliahan di UT menganut sistem uang kuliah tunggal ( UKT ) yang besarnya sangat terjangkau yaitu berkisar antara Rp 1.300.000 sampai Rp 2.500.000, tergantung program studi dan skema pembelajaran yang dipilih oleh mahasiswa.
“Biaya tersebut sudah termasuk uang kuliah buku perkuliahan dan layanan bantuan belajar. Selain itu tidak ada lagi yang harus dibayarkan bahkan untuk mengikuti wisuda, jika sudah selesai nanti mahasiswa dapat mengikuti wisuda tanpa harus membayar alias gratis,” jelas dia. ( SK )