Muntok ( Radio Duta ) – Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman mengatakan, pihaknya telah memanggil pihak Pertamina selaku distributor Bahan Bakar Minyak ( BBM ) dan memberi arahan mengenai kelangkaan BBM yang kerap terjadi belakangan ini.
” Kita sudah memanggil Pertamina beberapa kali, tapi ini tidak serta merta tanggung jawab Pemerintah Provinsi ya, izin dan segala macam itu dari Kabupaten. Pertamina sebagai distributor sudah kami minta pendapatnya dan kami sudah berikan arahan kepada Pertamina,” jelas Erzaldi kepada Radio Duta, usai menghadiri acara 17th Anniversary Mentok Fans Scooter 2001 – 2018 di Bungalow Batu Rakit, Muntok, Minggu ( 25/11/2018 ).
Meskipun memang ada kuota dalam pendistribusiannya, langkah untuk menghemat BBM yang diambil Pertamina, kata Erzaldi, dengan cara menjatah – jatah ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ), apalagi dengan cara mendadak akan menyebabkan kelangkaan BBM akan lebih lama lagi.
” Nggak bisa demikian, karena kuota sudah habis kita tidak bisa mendapatkan BBM. Justru hal yang keliru kalau misalnya langkah langkah yang diambil Pertamina dengan cara yang mendadak seperti ini, kelangkaan BBM akan lebih lama lagi. Jadi langkah – langkah penghematan BBM bukan seperti ini, menjatah – jatahkan orang, nggak boleh. Sekarang kalau yang tambang, ambil pakai harga industri. Yang bukan industri jangan pakai harga industri,” tukasnya.
Mengenai sanksi terhadap SPBU nakal yang lebih mengutamakan pengerit, Erzaldi mengatakan pihaknya sudah mulai menerapkan hal itu. Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi akan menggelar rapat dengan Kapolda Babel, Danrem dan Forkopimda Provinsi guna membahas masalah tersebut.
” Sanksi itu sudah kita terapkan. Nah ini nanti kami akan rapat dengan Pak Kapolda, Pak Danrem dan Forkopimda Provinsi. Tapi, sekali lagi, sebagai pelaksananya Pemerintah Kabupaten/Kota,” tandas Erzaldi. ( SK )