Belum cairnya dana insentif guru PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI disinyalir adanya oknum – oknum tertentu yang selalu mengatas namakan HIMPAUDI dan Bunda PAUD yaitu Hj. Annisa Parhan istri Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali dengan kata – kata ancaman insentif tidak akan cair kalau tidak berbaikan dengan Bunda PAUD.
Hal itu diungkapkan Ketua HIMPAUDI Bangka Barat Erika Herlina,S.Pd. AUD. dihadapan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat Yusuf Yudono dalam rapat HIMPAUDI dan Dikpora Bangka Barat terkait belum cairnya dana insentif puluhan guru PAUD di Kantor Dikpora Muntok Bangka Barat, Kamis ( 13/07/17 ).
“ Rekan – rekan ini selalu menyampaikan ke saya selaku Ketua HIMPAUDI bahwa ada oknum – oknum yang mengatasnamakan HIMPAUDI yang selalu mengatasnamakan Bunda PAUD dengan kata – kata yang menurut kami cukup mengancam,kalau kalian mau cair insentifnya berbaikanlah dengan Bunda PAUD,” kata Erika.
Oknum tersebut tambah Erika juga menyuruh rekan – rekannya minta maaf kepada Bunda PAUD jika ingin insentifnya dicairkan.
Erika mengaku tidak mengerti apa kesalahan HIMPAUDI dan rekan – rekannya sehingga harus meminta maaf dulu agar insentifnya bisa dicairkan.
“ Mohon penjelasan Pak, apa salah rekan – rekan guru ini dengan Bunda PAUD, apa salah HIMPAUDI dengan Bunda PAUD kalau ini dipermasalahkan,” cetusnya.
Dia juga minta penjelasan Dikpora kenapa pencairan insentif guru PAUD ada yang sudah cair sebelum lebaran sedangkan pihaknya tidak kunjung cair. Menurut dia, ada pihak Dikpora yang memberikan informasi ada oknum yang mencoret nama 60 guru tersebut agar insentifnya tidak cair.
“ Karena informasi langsung yang kami terima yang notabene orang Dinas sendiri menyatakan bahwa ada orang yang mencoret – coret nama – nama kawan – kawan enam puluhan ini untuk tidak dapat insentif,” kata Erika. Ia menambahkan intervensi yang dilakukan oknum – oknum tersebut di tubuh HIMPAUDI sudah melampaui batas.
“ Kami merasa dibawah, rekan – rekan di enam kecamatan ini sudah luar biasa intervensi dari kawan – kawan yang merasa dekat dengan orang – orang tertentu,” cetus Erika.
Dia meminta dipertemukan dengan Bunda PAUD Hj. Annisa Parhan agar segala permasalahan dapat diselesaikan.
“ Tolong pertemukan HIMPAUDI dan rekan – rekan ini dengan Bunda PAUD. Kami ingin bicara, ingin di clear kan pemasalahan ini, bair selesai Pak,” tegas dia.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat Yusuf Yudono mengaku tidak mengetahui persolan tersebut.
“ Saya bukan tidak mau mendengar, namun sudah kita dengar hal – hal yang seperti itu, ini kan dihadapan saya, dengan saya, saya juga tidak tahu sampai disitu,” ujar Yusuf.
Dia mengatakan, untuk urusan organisasi seharusnya dilakukan secara organisasi dan pihaknya siap untuk memfasilitasi guna penyelesaian masalah yang disampaikan Erika.
“ Apabila nanti kita bisa memfasilitasi, intinya tadi ada permohonan untuk memfasiltasi,kita akan berupaya untuk memfasilitasi, dan saya kira teman – teman terutama di bidang PAUD dan Kepala Dinas mungkin juga sudah berupaya memfasilitasi itu, hanya sampai sekarang belum ada titik temu,” ujar Yusuf.
Yusuf mengajak untuk melupakan masa lalu dan menghimbau untuk membangun kembali hubungan yang lebih baik.
“ Saya berharap dan meminta kepada teman – teman, okelah masa yang lalu, makanya tadi saya bilang mari kita berhubungan mesra selalu dengan Dinas karena teman – teman kan urusannya dengan Dinas supaya membedakan organisasi dan sekolahan,” ujar Yusuf. ( SK )