Ade Zamrah: Kampanye di Bangka Barat Aman, Tapi Tetap Ada Titik Rawan

BANGKA BARAT — Memasuki hari ke 26, kampanye tiga paslon peserta Pilkada 2024 di Kabupaten Bangka Barat masih berjalan lancar, aman dan damai.

“Dari masing – masing paslon termasuk juga paslon gubernur dan wakil gubernur melaksanakan empat kali kampanye di Bangka Barat juga lancar tidak ada kendala Kamtibmas,” kata Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah, saat ditemui di Mako Polres, Senin ( 21/10/2024 ).

Namun pihak kepolisian menghimbau kepada para pasangan calon yang sedang melakukan kampanye agar tetap menjaga situasi yang sudah kondusif ini untuk dipertahankan.

Ade meminta pasangan calon maupun timnya tidak melakukan kampanye negatif, black campaign, politik uang, politik identitas, menyebar berita hoax dan hal – hal berbau SARA.

“Supaya sampai nanti waktu pemilihan masyarakat betul – betul menikmati dan melewati pesta demokrasi ini dengan gembira. Ya jadi pesta demokrasi yang bermartabat, sportif. Kita juga menyerahkan ini kembali kepada pilihan seluruh warga Bangka Barat,” kata Ade.

Situasi masa kampanye di media sosial, terutama facebook juga tidak lepas dari pantauan kepolisian. Ade berharap agar tim pemenangan pasangan calon bisa meredam suasana panas, tidak meruncing kepada hal – hal yang meruncing kepada isu SARA, juga black campaign.

Kendati kampanye masih berlangsung aman, tapi bukan berarti tidak ada titik rawan. Menurut Kapolres, titik – titik rawan sudah dipantau berdasarkan pola PAM TPS.

“Contohnya lokasi yang jarak tempuhnya dari Mako Polres terjauh seperti daerah Tempilang itu kita katakan rawan. Kemudian ada juga titik – titik khusus itu pada saat nanti pemungutan suara di TPS Lapas,” ujarnya.

“Ada juga kita melihat dari perkembangan dinamika politiknya kelompok – kelompok massa yang bisa dikatakan vocal, nanti juga kita antisipasi kita turunkan anggota yang lebh banyak di lokasi tersebut,” sambungnya.

Namun sejauh ini pihaknya kata Ade masih bisa menetralisir hal tersebut dengan himbauan agar kelompok – kelompok itu saling menjaga, tidak melakukan hal – hal bisa membuat suasana menjadi panas.

“Kaitannya dengan media sosial dan sebagainya ini selama itu tidak ada pelaporan dari masing – masing pihak, kami menganggapnya masing – masing semuanya dewasa dalam berpolitik,” jelas Ade.

“Harapannya kalau ada hal – hal yang sifatnya panas dan sifatnya memancing emosional dari salah satu pihak ini kalau bisa di take down aja nggak usah dilanjutkan,” imbuh dia. ( SK )



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *