Muntok – Perguruan Satria Muda Indonesia ( SMI ) menggelar Kejuaraan Pencak Silat SMI Babar Cup 2019 Open Tournament antar Perguruan se – Bangka Barat dan PPS. SMJ se – Bangka Barat usia dini dan remaja, di Gedung Serba Guna Kecamatan Muntok, Jum’at ( 4/10/2019 ) pagi.
Kejuaraan ini akan berlangsung selama tiga hari serta diikuti 100 pesilat usia dini dan remaja yang berasal dari tujuh perguruan silat di Bangka Barat.
Staf Ahli Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Toni Batubara yang hadir mewakili Gubernur Erzaldi Rosman membuka kegiatan ini, didampingi Ketua KONI Bangka Barat, Arman Syahril, Asisten bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Bangka Barat, Rozali, Camat Muntok, Sukandi dan Ketua IPSI Bangka Barat, Ivan Setiawan.
Toni menyampaikan apresiasinya kepada IPSI Bangka Barat, khususnya kepada perguruan Satria Muda Indonesia yang telah menyelenggarakan even ini.
” Saya merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kejuaraan pencak silat ini. Kejuaraan ini merupakan sarana pengembangan prestasi dan menjadi tolok ukur seberapa berkembangnya olahraga pencak silat di Bangka Barat,” kata Toni Batubara dalam sambutannya.
Di lain pihak dikesempatan yang sama, Ketua KONI Bangka Barat, Arman Syahril berharap, ke depan, Bangka Barat dapat menyelenggarakan even serupa dengan jangkauan yang lebih luas.
” Kepada provinsi mohon dukungannya karena 2022 kami akan menjadi tuan rumah Porprov, kami sangat butuh dukungan dari pihak provinsi. Selain itu juga Kabupaten Bangka Barat juga sudah siap untuk menjadi tuan rumah Porprov 2022. Adik – adik latihan lah yang serius, mudah – mudah an nanti kalian menjadi atlet – atlet yang mewakili Bangka Barat untuk Porprov nanti,” kata Arman.
Sementara itu, Komda SMI Babel,Sugeng Sutrisno mengatakan, kedepan, pihaknya akan terus memantapkan dan mengembangkan olahraga pencak silat di Bangka Barat dengan mengadakan even – even lainnya.
Sedangkan Ketua IPSI Bangka Barat, Ivan Setiawan meminta para pesilat untuk lebih bersemangat dan pantang menyerah dalam bertanding.
” Kalian bisa saja kalah, bisa saja jatuh, tapi satu kata, jangan pernah menyerah sampai gong ronde ketiga berbunyi. Menang kalah itu hal biasa, menang juga belum bisa kita dikatakan hebat, kalah juga belum tentu kita tidak hebat. Intinya disinilah kita menguji kemampuan kita,” tandasnya. ( SK )