Wacana Besar Kawasan Industri Bangka Barat, Sumber PAD di Masa Depan

BANGKA BARAT — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mempunyai wacana ingin merubah rencana tata ruang dan wilayah ( RTRW) untuk penambahan kawasan industri dari Pantai Tanjung Kalian ke Tanjung Ular di Kecamatan Mentok.

Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, luas kawasan industri tersebut diperkirakan 5.000 – 10.000 hektare.

“Salah satu titik yang akan kita ajukan adalah untuk penambahan kawasan industri yaitu 5 sampai 10.000 hektare dari mulai Tanjung Kalian sampai Tanjung Ular satu wilayah yang terintegrasi,” kata Bong Ming Ming kepada wartawan di rumah dinasnya belum lama ini.

“Terus kemarin juga ada wacana salah satu titiknya yaitu di daerah Jebus, tapi kita fokus dulu di Tanjung Ular untuk wilayah kawasan industrinya,” imbuh dia.

Wabup BMM melihat prospek Tanjung Ular dengan pelabuhannya sebagai kawasan industri sangat menjanjikan dan sudah tentu akan menjadi sumber pendapatan asli daerah ( PAD).

Selain PT. Bangka Indah Cemerlang ( BIC ) yang berniat membangun pabrik CPO, wacana pengembangan komoditas batu bara oleh Kementerian ESDM, juga rencana investasi pengusaha Leo Wijaya atau Menkiong di sektor bahan bakar minyak.

“Pak Mekiong akan membuat atau mengalihkan Pertamina yang di Pangkalbalam ke Tanjung Ular. Itu persiapannya 50 -70 persen. Dan di situ akan kita buat kawasan pergudangan, terus bekerja sama dengan PT. Timah dan beberapa stakeholder untuk membangun semua itu menjadi kawasan industri,” beber BMM.

Bahkan menurut BMM, dari hasil kajian terkait wilayah pelabuhan di jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Bangka Barat menjadi yang terbaik untuk direkomendasikan di wilayah Sumatera.

Kendati kedalaman lautnya di kisaran 300 meter, tapi menurut mantan anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung ini, pasirnya mengandung silika, monasit, zirkon, timah dan lain – lain.

Dengan demikian pendalaman laut bisa dilakukan sembari menggali potensi yang dapat dikelola dari kandungan pasirnya.

“Seandainya itu yang dikelola dengan sendirinya kita bisa membuat dalam pelabuhan kita menjadi pelabuhan terdalam nantinya Insya Allah ke depan. Dan wacana inilah yang selalu saya sampaikan ke pusat, Insya Allah akan menjadi wacana besar untuk Indonesia, bahwa Pelabuhan Tanjung Ular ini sebenarnya layak untuk dijadikan pelabuhan internasional,” paparnya.

BMM menambahkan, bila wacana itu terealisasi, maka dampaknya terhadap peningkatan PAD dan perputaran ekonomi di Bangka Barat sangat besar. Di samping penyerapan tenaga kerja, sektor UMKM akan berkembang, juga sektor lainnya.

“Karena di manapun apapun itu, kami Pemda berdasarkan arahan Pak Bupati begitu ada sebuah pembangunan, kita berharap UMKM di sana bisa masuk. Kita sudah bekerja dengan DPRD untuk kemudahan investasi salah satunya,” cetus BMM. ( SK )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *