Sulitnya Bikin Lakse Kuah yang Pas, Perpusda Babar Gelar Pelatihan

BANGKA BARAT — Laksa atau biasa disebut dengan nama lakse oleh masyarakat Kecamatan Mentok, memang sangat digemari. Kuliner berbentuk mie besar berwarna putih dengan kuah santan dicampur ikan ini kerap dijumpai di warung – warung kopi.


Namun tidak semua orang bisa membuat lakse yang rasanya enak. Terkadang mie yang dihasilkan lembek karena salah takaran saat membuat adonnan tepungnya.

Karena alasan itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Barat tertarik menggelar pelatihan membuat lakse kuah, di Gedung Perpustakaan Daerah Bangka Barat, Kamis ( 2/5/2024 ).

Kegiatan itu digelar bersamaan dengan launching dan sosialisasi Satu Kartu Terintegrasi ( SAKTI) serta pameran naskah kuno di Gedung Perpusda Bangka Barat.

“Pelatihan membuat lakse dilaksanakan serentak dengan acara pameran memang sudah direncanakan biar meriah dan ramai,” jelas Oktarina selaku Pembina Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangka Barat.

“Karena ini kan kuliner khas Mentok yang belum tentu semua orang bisa membuatnya, karena kan agak susah, ribet. Makanya kita adakan acara ini untuk ibu – ibu UMKM dan para pelajar remaja putri,” sambungnya.

 

Pustakawan Fery Novita selaku narasumber membenarkan hal itu. Tidak semua orang bisa membuat lakse kuah dengan benar dan hasil yang bagus.


“Kesulitannya bikin mie-nya mungkin ya. Kalau bikin kuahnya rata – rata mereka pasti bisa. Kalau mie-nya takaran bahan dalam adonan tidak pas maka mie-nya jadi lembek. Kalau pas dia kenyal,” jelas Fery Novita.

Wanita yang juga menerima job pesanan lakse kuah ini mengatakan, bahan – bahan untuk membuat lakse yaitu untuk mie-nya tepung beras dan sagu. Sedangkan untuk kuahnya santan kelapa, bumbu – bumbu basah dan ikan.

“Supaya enak pakai doa dan bismillah. Kuahnya tergantung selera ada yang suka kental ada yang suka encer. Kadang orang ingin ada aroma ikan di kuahnya,” ujarnya.

Pada pelatihan kali ini, ia menyiapkan 2 kilogram tepung beras untuk dibuat menjadi lakse kuah yang lezat.

“Mie dicetak lalu direbus. Dari 2 kilogram tepung dengan ini, dengan cap ukuran biasa dapat hasilnya kira – kira 160an cap,” terang Fery Novita. ( SK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *