Muntok ( Radio Duta ) – Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali dan Wakil Bupati Markus, SH hadir di hari kedua Rapat Koordinasi Gubernur dengan Bupati dan Walikota se – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dilaksanakan di Wisma Ranggam, Muntok, Rabu ( 8/8/2018 ).
Wisma Ranggam diramaikan dengan segenap OPD dari Kabupaten/Kota se – Babel sejak pagi. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tiba di Wisma Ranggam pukul 09:00 WIB. Sedangkan Wakil Gubernur Abdul Fatah sudah lebih dulu berada di Wisma Ranggam.
Namun hanya tiga Bupati yang hadir dalam rakor hari kedua ini, Bupati Bangka Barat H. Parhan Ali, selaku tuan rumah bersama Wabup Markus, H. Justiar Noer dan Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza Mahendra.
Berbagai masalah dibahas dalam rakor ini diantaranya, stunting, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil (RZWP3K), perkembangan pelabuhan, even-even pariwisata,Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional serta pengembangan bantuan keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Rakor Gubernur dengan Bupati/Walikota berakhir pukul 12:30 WIB dan menghasilkan 17 kesepakatan. Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan di Ruang Soekarno di Wisma Ranggam.
Usai rakor, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan kepada awak media, kedepan, dengan ditandatanganinya kesepakatan tersebut, segala kebijakan Pemprov dan Kabupaten/Kota akan lebih klop karena telah terkoordinasi.
” Kita menginginkan kebijakan yang telah dibuat ini saling bersinergi untuk membuat suatu keputusan yang kuat untuk masyarakat, kenapa lebih kuat, karena sudah terkoordinasi dengan baik,” jelas Erzaldi usai rakor di Wisma Ranggam, Muntok, Rabu ( 8/8 ).
Absennya Bupati Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka dan Walikota Pangkalpinang dalam rakor ini bagi Erzaldi tidak menjadi persoalan, walaupun dia lebih mendengar suara Bupati yang hadir ketimbang yang hanya mengirim perwakilan saja.
” Ku dak ape – ape, dak masalah, kan ada kesibukan masing – masing, dak ape – ape, tetapi, sangatlah rugi ketika tidak hadir karena saya lebih mendengar bupati ketimbang yang mewakili, kalau berpikir untuk daerah untuk maju ya harus hadir,” ujar dia. ( Red 2 )